Sinopsis Film The Kid Who Would Be King, Bukan Sekadar Film Petualangan Anak-anak Biasa

Sinopsis Film The Kid Who Would Be King : Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan cerita legenda tentang King Arthur dan Ksatria Meja Bundar. Cerita legenda tersebut berasal dari negara Inggris dan menjadi sejarah bagi negeri yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth II tersebut. Nah, kisah petualangan King Arthur kembali hadir dalam versi modern, yakni melalui film produksi 20th Century Fox, berjudul The Kid Who Would Be King. Film ini berkisah tentang petualangan luar biasa seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku sekolah.

Dari segi jalan ceritanya, film hasil besutan Joe Cornish ini menyuguhkan cerita klasik tentang perjuangan empat orang remaja menyelamatkan dunia dari ancaman kejahatan. Namun, yang membedakannya dari film The Kid Who Would be King ini adalah ada unsur ilmu pengetahuan, khususnya sejarah Inggris dalam cerita King Arthur. Kisah King Arthur yang dipercaya terjadi sekitar abad kelima dan keenam itu dikemas sedemikan rupa dengan gaya modern Inggris saat ini.

Jika di lihat dari segi visual dan sinematografi, sama seperti film-film petualangan 20'th Century Fox yang lain, namun pada film The Kid Who Would Be King ini banyak menampilkan efek yang luar biasa dan mendukung jalan cerita yang mendebarkan khas petualangan. Kemudian, dari sisi komedi yang di hadirkan oleh tokoh Merlin (Angus Imrie) pun akan mencairkan suasana dan membuat penonton tertawa terbahak-bahak.

Sinopsis Film The Kid Who Would Be King:

Aktor Alexander Elliot (Louis Ashbourne Serkis) adalah seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah. Pada suatu hari ia melihat sahabatnya, yakni Bedders (Dean Chaumoo) di-bully oleh Lance (Tom Taylor) dan Kaye (Rhianna Doris). Ketika Alexander melawan, ia pun harus berurusan dengan dua remaja jahat tersebut sampai-sampai ia dikejar dan jatuh di sebuah proyek bangunan. Selanjutnya,

Tanpa disengaja di reruntuhan bangunan tersebut, Alexander melihat sebuah pedang, lalu berhasil mencabutnya. Ternyata pedang itu adalah pedang legenda Excalibur milik King Arthur. Ketika pedang itu dicabut, saudara tiri King Arthur yang sangat jahat, Morgana (Rebecca Ferguson) ikut bangkit berusaha menguasai dunia, sehingga ingin mencuri pedang tersebut dan membunuh pemiliknya. Dari situlah Alex, Bedders, Lance, dan Kaye bergabung. Cerita pun mulai memanas dan petualangan pun dimulai semakin teggang.

Selanjutnya Bertemu dengan 4 Makhluk Mistis di Film The Kid Who Would Be King.
Ada tema atau nilai politik yang tersirat dalam film ini. Morgana diceritakan bangkit ketika suatu negeri (Inggris) tidak memiliki pemimpin yang bisa membawa keadilan yang dirasakan rakyatnya. Tentu saja sentilan itu dibungkus dengan cerita anak-anak yang ringan, namun tetap bermakna dan bernilai.

Dan lebih lanjutnya, ada moral value yang terasa dalam film The Kid Who Would Be King ini. Selalu menerima dan memaafkan kesalahan orang lain, khususnya teman menjadi makna yang sangat kuat. Selain itu, hubungan Alex dan sang ibu (Denise Gough) diceritakan sempat tidak harmonis. Namun, perjuangan Alex melawan Morgana telah membuatnya sadar bahwa apa yang ia sangka tentang sang ibu salah. Ia pun mengerti bahwa apa yang telah dilakukan ibunya, semata-mata karena sayang kepadanya.

Film The Kid Who Would Be King sudah mulai tayang di bioskop hari ini, Rabu, 23 Januari 2019. Jangan lupa nonoton ya di bioskop kesayangan Anda.